Wiendu Nuryanti: Generasi Milenial adalah Agen Perubahan Heritage Tourism

Presented by: Prof. Ir. Wiendu Nuryanti, M.Arch., Ph.D.. at Seri Seminar Online #23 “Heritage & Tourism”, Wednesday, March 1, 2023.

Heritage dan tourism sering dianggap sebagai dua hal yang bertolak belakang. Heritage cenderung dipandang sebagai masa lalu, sedangkan tourism diasosiasikan dengan modernisasi. Dalam pemaparannya, Prof. Wiendu Nuryanti menegaskan bahwa pandangan itu tidak tepat. Justru, simbiosis antara heritage dan tourism adalah sesuatu yang tidak bisa dielakkan.

Indonesia merupakan negara yang kaya akan warisan budaya. Warisan itulah yang menjadi salah satu daya tarik guna memantik pesatnya pariwisata Indonesia. Selain itu, pengakuan heritage Indonesia oleh UNESCO juga menjadi magnet yang menarik wisatawan dari seluruh penjuru dunia. Faktanya, lebih dari 60% wisatawan mengunjungi Indonesia karena budayanya.

Belakangan ini, mayoritas wisatawan berasal dari generasi milenial. Generasi ini cenderung dinamis, eksploratif, dan suka mencari pengalaman otentik. Maka tidak mengherankan jika heritage tourism menjadi menarik untuk mereka. Namun di sisi lain, metode penyampaian nilai-nilai budaya tersebut seringkali belum relevan bagi mereka. Itulah salah satu tantangan dalam wisata heritage akhir-akhir ini.

Oleh karenanya, peran media digital menjadi sangat besar dalam menginterpretasi nilai heritage. Berbagai teknologi seperti audio-visual, Virtual Reality, atau bahkan Augmented Reality dapat digunakan untuk menunjang interpretasi tersebut.

Bersamaan dengan itu, generasi milenial juga membawa perubahan besar pada pasar pariwisata. Terlebih, popularitas suatu destinasi ditentukan oleh ulasan konsumen lain. The power of community menjadi penggerak terbesar dalam sektor pariwisata. Ditambah lagi dengan fakta bahwa generasi milenial juga sebagai trendsetter yang dapat memengaruhi generasi lain melalui media sosial. Jadi, generasi milenial inilah salah satu agen perubahan bagi heritage tourism. (via)