[English text below] Delution didirikan oleh empat lulusan Jurusan Arsitektur Universitas Bina Nusantara, Jakarta, yaitu Muhammad Egha, Hezby Ryandi, Sunjaya Askaria dan Fahmy Desrizal Mahdy. Lebih dari sekadar konsultan arsitektur, kini Delution menjadi grup korporasi bernama Delution Enterprise, dan Sunjaya Askaria fokus mengurus anak-anak perusahaan. Grup ini membawahi empat perusahaan, yakni PT Desain Revolusi Indonesia (Delution), PT Konstruksi Revolusi Indonesia (CRI) sejak tahun 2014, lalu PT Mebel Revolusi Indonesia (Onel Indonesia) dan PT Property Revolusi Indonesia (Vortiland) yang masing-masing berdiri tahun 2016 dan 2018.
Sejak didirikan tahun 2013, biro arsitektur yang berlokasi di Jakarta ini, sudah mendapat banyak penghargaan nasional dan internasional. Di antaranya Best of Asia Pasific Design Awards kategori Corporate Small Space oleh International Interior Design Awards (IIDA) di Hongkong atas BBDO Indonesia Office (2015), Gold Awards di A’Design Award & Competition kategori Interior Space & Exhibition di Italia atas BBDO Indonesia Office (2016), juara pertama Interior Design Award BCI Asia kategori kantor di Indonesia atas BBDO Indonesian Office, dan Honourable Winner atas Prikarsa Office (2017), lalu The Most Promising, Inspiring and Fast-Growing Creative Business di kategori Design pada Hitsss Creative Awards (2018).

The Equalizer, Jatiwaringin

Inset House, Jakarta
Selain meraih beberapa penghargaan, Delution juga kerap berpartisipasi dalam sayembara arsitektur. Beberapa karyanya pun sudah dipublikasikan di media arsitektur, nasional maupun internasional, bahkan ada yang sempat menjadi viral di media sosial, seperti Splow House, Jakarta dan Kantor DPD Golkar Jakarta.

Splow House, Jakarta

DPD Golkar Jakarta, Jakarta
Muhammad Egha, lahir di Jakarta tahun 1990. Sebelum menjadi co-founder dan CEO di Delution Enterprise, Egha pernah internship di URBANE INDONESIA (2011-2012), dan menjadi freelancer selama setahun.Hezby Ryandi, selain sebagai co-founder dan CDO Delution, juga co-founder dan owner CRI, dan Onel Indonesia. Ia lahir di Jakarta, 1991 dan memulai kariernya dengan mengikuti program magang di andramatin (2012-2013).
Fahmy Desrizal Mahdy, lahir di Jakarta tahun 1991. Ia pernah berkesempatan mengikuti program internship di Budi Pradono Architect (2012-2013), dan setelah lulus kuliah di tahun 2013, ia bekerja di PT Isma Tiur, Lampung (piping contractor). Tahun 2014, ia bergabung dengan Delution dan menjadi co-founder dan owner CRI, kemudian tahun 2016 membentuk Onel Indonesia dan bertindak sebagai co-founder dan owner.
Delution is founded by four Bina Nusantara University alma maters, namely Muhammad Egha, Hezby Ryandi, Sunjaya Askaria, and Fahmy Desrizal Mahdy. More than an architecture consultant, Delution has become a corporate group named Delution Enterprise with Sunjaya Askaria focusing on a subsidiary company. This group is in charge of four companies, namely PT Desain Revolusi Indonesia (Delution), PT Konstruksi Revolusi Indonesia (KRI) since 2014, then PT Mebel Revolusi Indonesia (Onel Indonesia), and PT Property Revolusi Indonesia (Vortiland) established in 2016 and 2018 respectively.
Since its establishment in 2013, the Jakarta-based architecture firm and interior design consultant has gotten many national and international awards. Some of them are Best of Asia Pacific Design Awards for Corporate Small Space Category at International Interior Design Awards (IIDA) 2015 for “BBDO Indonesia Office” in Hong Kong, Gold Awards at A’Design Award, and Competition for Interior Space and Exhibition Category 2016 for “BBDO Indonesia Office” in Italy, 1st Winner of Interior Design Award BCI Asia for Office Category at Indonesia 2017 for “BBDO Indonesia Office” and Honourable Winner for Prikarsa Office, then The Most Promising, Inspiring, and Fast-Growing Creative Business for Design Category at Hitsss Creative Awards in 2018.
Delution also participated in the architectural competitions. Some of their works are published in national and international architectural publications and went viral on social media, like Splow House in Jakarta, and DPD Golkar Office in Jakarta.
Muhammad Egha was born in Jakarta in 1990. Before he becomes a co-founder and CEO in Delution Enterprise, Egha was an intern at URBANE INDONESIA in 2011- 2012. He became freelance in 2012-2013.
Hezby Ryandi is not only a co-founder and CDO of Delution, but also a co-founder and owner of CRI and Onel Indonesia. He was born in Jakarta, 1991 and starts his career in andramatin as an intern (2012-2013).
Fahmy Desrizal Mahdy, born in Jakarta in 1991, had a chance to get an internship at Budi Pradono Architect (2012-2013), and after graduation, he worked at PT Isma Tiur, Lampung, a piping contractor. In 2014, he decided to join Delution and became a co-founder and owner of CRI. Then in 2016, he established Onel Indonesia and become the co-founder and owner.
Delution
Category: Architect
Location: Jakarta
Website: https://delution.co.id/en
Founded: 2013