Transit Oriented Development: Kolaborasi, Konektivitas, dan Keberlanjutan – ARCHINESIA
Widget Image
 

Transit Oriented Development: Kolaborasi, Konektivitas, dan Keberlanjutan

Transit Oriented Development: Kolaborasi, Konektivitas, dan Keberlanjutan

Dalam rangka meningkatkan kesadaran publik tentang kawasan berorientasi transit, TOD Forum 2022 menghadirkan empat praktisi internasional. Keempatnya adalah Ainslay Mann, Angus Campbell, Cerina Niken Anggraini, dan Michael Leong. Mereka telah banyak terlibat dalam proyek TOD di seluruh dunia. Oleh karena itu, di Sesi 4 TOD Forum 2022, mereka akan berbagi tentang pengalaman mengenai kawasan berorientasi transit, yang dimoderatori oleh Faela Sufa.

Telah berkiprah selama 50 tahun, Swire Properties merupakan developer pertama yang mengerjakan proyek TOD, terutama di China. Beberapa kawasan transit yang telah mereka selesaikan adalah HKRI Taikoo Hui di Shanghai, Sino-Ocean Taikooli di Chengdu, dan Pacific Place di Hong Kong. Selama perjalanannya, Ainslay Mann menemukan dua kata kunci agar rancangan TOD dikatakan berhasil. Keduanya adalah kolaborasi yang baik antar-stakeholders dan inovasi, terutama terkait desain. Bukan hanya tentang rancangan arsitekturnya, melainkan juga konektivitas. Sebagai kawasan berorientasi transit, konektivitas antar-moda transportasi menjadi penting. Begitu pula dengan koneksi antar-bangunan di dalam satu kawasan.

Hal yang sama ternyata juga terlihat dari beberapa karya yang dipaparkan oleh Angus Campbell dari Foster + Partners. Bahkan, mereka pun turut meningkatkan koneksi antar-pejalan kaki di setiap infrastruktur kereta yang mereka kerjakan. Salah satunya di Silicon Valley. Hal ini merupakan salah satu agenda untuk mengurangi gas emisi dan efek rumah kaca yang akan dicapai pada 2050. Selama 30 tahun berkarya, Angus banyak terlibat dalam pengembangan kawasan berorientasi transit yang tersebar di Spanyol, Inggris, hingga Australia.

Di sisi lain, Cerina Niken Anggraini bersama tim Mott MacDonald banyak berperan dalam perkembangan TOD di Asia, khususnya Asia Tenggara. Dalam prosesnya, Mott MacDonald selalu melakukan kolaborasi dengan stakeholders dan komunitas lokal. Bagi mereka, komunitas lokal menjadi salah satu bagian penting dari TOD karena merekalah yang akan memiliki dan menggunakannya. Dan dalam perkembangannya, koneksi yang diterapkan tidak hanya sekadar secara fisik, tetapi juga digital. Menurut Cerina Niken, sistem infrastruktur yang diaktifkan secara digital dapat membuka lebih banyak inovasi, pekerjaan dan meningkatkan vitalitas ekonomi, rekreasi, kepedulian sosial, kreativitas artistik, serta bermanfaat pula untuk kekayaan budaya.

Kemudian, Sesi 4 TOD Forum 2022 pun ditutup oleh pemaparan dari Michael Leong (SAA Architects). Pengalamannya mengerjakan kawasan berorientasi transit di Singapura mengajarkan Leong akan lima variabel penting untuk mensukseskan mobilitas urban. Faktor-faktor tersebut adalah ketersediaan (availability), keterjangkauan (affordability), efisiensi, kenyamanan, dan keberlanjutan. Selain itu, ada pula prinsip-prinsip yang harus dipenuhi dalam merancang sebuah TOD. Diantaranya integrasi antara pusat transportasi dengan kawasan di sekitarnya, keterhubungan dengan fasilitas masyarakat, serta membangun komunitas. Tidak hanya itu, meningkatkan nilai kawasan komersial di sepanjang sirkulasi publik juga menjadi penting. Namun, itu semua bisa tercapai apabila ada keselarasan dan kerjasama yang baik antar-stakeholder yang terlibat.

Dari keempat pemaparan diatas bisa disimpulkan bahwa kolaborasi dan kerjasama antar-stakeholder­ menjadi salah satu kunci penting dalam TOD. Begitu pula dengan konektivitas dan keberlanjutan dalam kawasan. Harapannya, kehadiran mereka di TOD Forum 2022 dapat menjadi sumber pembelajaran dan dapat diimplementasikan dalam perkembangan TOD kedepan, baik di Jakarta maupun kota-kota lainnya. (uci)

Written by

Leave a Reply

Be the First to Comment!

Notify of
avatar
background color : #CCCC
X