Pengumpulan Memori Kolektif bersama IAAW Studio dalam BDD 2020 – ARCHINESIA
Widget Image
 

Pengumpulan Memori Kolektif bersama IAAW Studio dalam BDD 2020

Pengumpulan Memori Kolektif bersama IAAW Studio dalam BDD 2020

Euforia Bintaro Design District 2020 bukan hanya dirasakan oleh para arsitek maupun desainer, melainkan juga IAAW Studio. Studio kreatif di balik media arsitektur ARCHINESIA ini pun tidak ingin melewatkan kesempatan untuk kembali berpartisipasi dalam Bintaro Design District.

Melanjutkan apa yang dibuat pada BDD 2018 yaitu “Bintaro Manifesto” (video lengkapnya bisa dilihat di sini), kali ini Imelda Akmal dan tim menampilkan video pendek bertajuk “Bintaro: Memory & Place.”

“Bintaro Manifesto” menghadirkan sembilan orang pelaku kreatif di Bintaro tentang seberapa jauh mereka mengenal tempat mereka tinggal dan bekerja. Lalu, “Bintaro: Memory & Place” hadir untuk menyusuri, serta mengumpulkan memori-memori kolektif dari warga Bintaro. Ide ini berawal dari apa yang disampaikan Aldo Rossi dalam buku The Architecture of The City bahwa kota merupakan memori kolektif dari masyarakatnya dan berhubungan erat dengan benda dan tempatnya. Kemudian ditambahkan dengan fakta bahwa Bintaro secara administratif tidak diakui sebagai kota, tetapi lingkungan di dalamnya sudah memenuhi syarat untuk disebut sebagai kota. Oleh karena itu, muncul sebuah pertanyaan besar: bagaimana Bintaro berperan dalam membangun memori kolektif orang-orangnya? Memori apa saja yang sudah terbentuk di dalam lapisan-lapisan sosial masyarakatnya?

Maka, IAAW Studio pun melakukan wawancara dengan mereka yang tinggal, bekerja, serta berkegiatan di Bintaro tentang relasi tempat dan memori.

Apa yang diingat saat pertama kali tinggal atau datang ke Bintaro? Mana saja tempat-tempat yang akan dikenalkan kepada para tamu/kolega yang ingin mengenal Bintaro lebih jauh? Apa yang seharusnya hadir di Bintaro untuk membangun memori sosial dan bermakna bagi masyarakatnya?

Pertanyaan-pertanyaan itulah yang diajukan dan ternyata mendapatkan jawaban yang beragam. Kemudian, respons tersebut pun dikemas dalam bentuk video dokumenter yang harapannya dapat menjadi pijakan bagi arsitek, urban planner, desainer maupun pemangku kebijakan untuk membuat Bintaro menjadi lebih baik di masa depan.

Dalam prosesnya, IAAW Studio berkesempatan untuk mewawancarai Andra Matin, Budi Pradono, dan Danny Wicaksono. Ada pula Riri Yakub, Jessica Soekidi, Mario Hendry Muller, Faizal Syamsalam, serta Relan Masato. Bahkan, tim desainer dari beberapa biro arsitektur tersebut juga turut menjadi bagian dari pengumpulan memori mengenai Bintaro ini. (bel)

     

 

Documentation by Bellinda Muliawan, Fauziah Prabarini
Text Editor: Fauziah Prabarini

Written by

Leave a Reply

Be the First to Comment!

Notify of
avatar
background color : #CCCC
X