Mengingat Kembali Sejarah Kursi di Indonesia melalui Pameran Kursi di Bintaro Design District 2020 – ARCHINESIA
Widget Image
 

Mengingat Kembali Sejarah Kursi di Indonesia melalui Pameran Kursi di Bintaro Design District 2020

Mengingat Kembali Sejarah Kursi di Indonesia melalui Pameran Kursi di Bintaro Design District 2020

Berawal dari keinginan mengisi sebuah area yang belum terpakai di Gedung Paramita II Bintaro, para kurator Bintaro Design District 2020 pun menginisiasi sebuah pameran bertajuk “Kursi.” Bagi kurator, kursi adalah hal sederhana yang seringkali terlupakan, namun memiliki berbagai nilai yang bisa diangkat. Selain itu, di tengah-tengah beragam karya arsitektur yang dipamerkan, kursi yang merupakan hasil dari para desainer juga bisa menjadi salah satu ekshibisi menarik. Hal inilah mengapa kursi dipilih menjadi bagian dari BDD 2020.

Beragam kursi dari tahun 1900-an hingga 2022 pun ditampilkan dalam Pameran Kursi “Satu Abad Desain Kursi Indonesia.” Dalam proses kurasinya, pencarian dilakukan dengan menghubungi para desainer serta mencari berbagai kursi yang pernah menjadi bagian dalam perjalanan sejarah Indonesia.

Salah satunya adalah kursi Gobang. Kursi tertua di pameran ini merupakan kursi antik jati solid yang sering ditemukan di perkebunan dan pedesaan. Desainnya memiliki lengan yang dapat diperpanjang sehingga pengguna bisa duduk santai sembari menyandarkan kaki di atas sandaran lengan.

Ada pula kursi peninggalan Belanda yang terbuat dari Ebony (kayu hitam). Kemudian, pameran ini juga menampilkan Kursi Komodo (1985) karya Imam Buchori Zainuddin yang menjadi tren pada masanya. Hermawan Tanzil menyebutkan bahwa ini adalah salah satu karya desain yang intelektual. Kombinasi antara desain inovatif, indah, dan klasik yang berasal dari rotan serta kayu menjadikan produk ini digemari saat itu.

Kursi peninggalan Belanda

 

Kursi Komodo

Selain itu, hadir pula berbagai kursi dari beragam desainer pada era yang lebih modern. Diantaranya adalah karya Hidajat Endramukti, AlvinT, Abie Abdillah, dan desainer-desainer kenamaan Indonesia lainnya.

Karya Hidajat Endramukti

 

Bloom Highchair (2021) dari AlvinT yang membawa perspektif baru terhadap high chair untuk balita

 

kursi hasil rancangan Abie Abdillah

Secara keseluruhan, ada 60 kursi yang ditampilkan dan masing-masing memiliki kisah menarik berbagai aspek baik bentuk, fungsi, maupun tingkat kenyamanannya. Seperti yang disampaikan Hermawan Tanzil, pameran ini diharapkan dapat menjadi momen untuk mengingat kembali nilai historis serta kisah-kisah menarik yang ingin disampaikan dari perjalanan sebuah kursi. Selain itu, para desainer muda juga bisa belajar banyak mengenai faktor kenyamanan, estetika dan eksplorasi teknik yang kompleks di masa lalu, sehingga menjadikan sebuah kursi bernilai dan memiliki kualitas yang tidak tergerus oleh waktu. (JEU)

 

 

Documentation by Bellinda Muliawan
Text Editor: Fauziah Prabarini

Written by

Leave a Reply

Be the First to Comment!

Notify of
avatar
background color : #CCCC
X