Mengenal Budaya Thailand melalui Arsitektur dalam Konferensi ARCH: ID 2022 – ARCHINESIA
Widget Image
 

Mengenal Budaya Thailand melalui Arsitektur dalam Konferensi ARCH: ID 2022

Mengenal Budaya Thailand melalui Arsitektur dalam Konferensi ARCH: ID 2022

Presented by Pitupong Chaowakul at ARCH: ID 2022 “Sebentang, Serentang, Segendang”, July 14, 2022

Nilai lokalitas dalam sebuah karya arsitektur sangatlah penting. Selain menambah ciri khas, lokalitas juga dapat memberikan nyawa terhadap sebuah objek terbangun. Pitupong Chaowakul, atau yang akrab dipanggil Jack, merupakan salah satu arsitek Thailand yang memegang prinsip ini. Bersama timnya dari Supermachine Studio, Pitupong berusaha merefleksikan kehidupan masyarakat Thailand dalam karya-karyanya. Refleksi ini dapat berupa pemberian fasilitas, kritik, maupun adaptasi dari budaya yang ada.

 

Salah satu kritik budaya diberikan Pitupong melalui proyek 10-Cal Tower. Proyek ini sendiri berupa bangunan multipurpose di dalam site taman dekat pantai. Konsep stacking stairs dibuat untuk memaksa orang meminimalisasi penggunaan gadget. Selain itu, desain proyek dibuat playful serta dapat digunakan oleh semua umur untuk menambah kedekatan antar keluarga. Konsep ini dibuat sebagai kritik atas desain sebagian besar playground yang hanya memberi fasilitas bermain untuk anak kecil. Sehingga, anak-anak dan orang tua menjadi berkegiatan terpisah.

Selanjutnya, bentuk adaptasi budaya dipresentasikan melalui proyek Freitag-store Silom. Saat sebuah proyek berlokasi di Thailand, Pitupong menginginkan adanya adaptasi budaya setempat dalam desain. Saat merancang sebuah flagship store, Pitupong tentunya mencoba mengakomodasi konsistensi nilai brand itu sendiri. Namun, dia juga turut memasukkan unsur budaya perkotaan setempat dengan mengadaptasi elemen dance pole pada host club yang banyak terdapat di sana. Dengan begitu desain flagship store dari Freitag ini menjadi terkesan semakin playful.

Selain desain bangunan permanen, Pitupong juga menceritakan salah satu proyek instalasi yang pernah dijalaninya. Dibangun dalam perhelatan Bangkok Design Week 2022, proyek ini bertajuk Sit-Vid-Me dengan mengambil gimmick dari frasa “sit with me”. Lima arch-tunnel berukuran berbeda dengan sisi dalam dipenuhi cermin bundar berjajar didirikan di sebuah pelataran bangunan. Desain ini dibuat untuk mengakomodasi budaya selfie masyarakat Thailand masa kini. Instalasi ini sukses menarik perhatian kaum milenial, khususnya pada malam hari dengan penambahan elemen-elemen lampu yang estetis.

Terakhir, Pitupong menceritakan proyek revitalisasi “New World” yang masih berada pada tahap konseptual. Terlebih dahulu Pitupong menceritakan sejarah mall tersebut hingga menjadi kolam indoor yang cukup besar. Pada kolam tersebut, masyarakat banyak melepas ikan sebagai solusi kekhawatiran atas pertumbuhan nyamuk. Tidak hanya itu, budaya melepas ikan sebagai bentuk amal atau ibadah juga sebenarnya sudah lama melekat dalam budaya setempat. Oleh karenanya, keberadaan kolam ikan ini dia coba pertahankan dan adaptasikan ke dalam desain. Dengan penambahan greenery, bangunan diharapkan dapat memberi nature ambience di tengah wajah kota tua. (ime)

Written by

Leave a Reply

Be the First to Comment!

Notify of
avatar
background color : #CCCC
X