ICAD x IDD Hadirkan Edisi Perdana “ICAD by the Bay” di PIK 2
[Text provided by ICAD] Indonesian Contemporary Art & Design (ICAD) berkolaborasi dengan Indonesia Design District (IDD), yang berkomitmen memupuk pertumbuhan desain di Indonesia melalui berbagai inisiatif dan kolaborasi, menghadirkan “ICAD by the Bay” di PIK 2, sebuah pameran seni kontemporer karya seniman dan desainer Indonesia terkurasi, oleh kurator Amanda Ariawan.
Pameran “ICAD by the Bay” akan berlangsung dari 26 Oktober hingga 19 November di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Jakarta. Bertajuk “ICAD by the Bay”, pameran terkurasi ini bertujuan untuk menjadikan seni lebih terjangkau bagi semua kalangan. “ICAD by the Bay” diharapkan dapat mendorong dan meningkatkan minat masyarakat Indonesia dalam mengoleksi karya seni terkurasi dengan harga yang lebih terjangkau, dimulai dari Rp 200.000.
Pameran ini akan menjelajahi keterkaitan antara ide yang terkandung dalam karya seni dan objek. Setiap karya yang dipajang memiliki potensi hubungan dengan subjek, tempat, dan kerangka waktu lain. Koeksistensi mereka dalam satu ruang akan menciptakan interaksi menarik antara kepribadian, materialitas, dan budaya. IDD seluas 12 hektar merupakan hasil kolaborasi Agung Sedayu Group (ASG) dan Salim Group yang dikurasi oleh Amantara (subsidiari dari ASG) hadir sebagai “Desain dan Lifestyle Ekspo Terbesar di Indonesia” turut mendorong kolaborasi antara penggiat seni dan pelaku industri dalam satu ekosistem di Pantai Indah Kapuk (PIK).
Sebagai contohnya setiap tenan di IDD hadir dengan konsep bangunan stand-alone dimana masing-masing store akan berdiri sendiri dan didesain oleh arsitek ternama Indonesia seperti Andra Matin untuk Kayu Lapis, dan Yori Antar untuk Viro World. Koridor terbuka dan taman asri yang menghubungkan seluruh store di area ini juga didesain oleh DP Architect yang berbasis di Singapura berkolaborasi dengan studio lokal Seniman Ruang. Furnitur yang berada di area umum didesain secara apik oleh Alvin Tjitrowirjo dan Kids’ Playground yang di desain oleh Anton Siura turut merepresentasikan misi IDD dalam mendukung industri kreatif di Indonesia.
“Kehadiran IDD semakin melengkapi ragam sektor industri di kawasan PIK2 sehingga dapat terus menarik minat para pelaku industri ekonomi kreatif lokal maupun internasional,” ujar Ipeng Widjojo selaku Direktur Bisnis Development Agung Sedayu Group.
IDD terkoneksi secara seamless dengan Erajaya Digital Complex dan memiliki lebih dari 200 brand lokal dan internasional ternama, mulai dari produk home living, elektronik, interior, teknologi digital dan IOT, gaya hidup, dan gadget. Selain itu tersedia pula beragam tenant F&B dan café trendy juga berbagai galeri seni seperti Chenergy Gallery PIK2, Art Deco, Viro World, dan Linda Gallery untuk dinikmati dan bersantai bersama keluarga.
Acara“ICAD by the Bay” ini menghadirkan karya-karya seniman dan desainer dari berbagai latar belakang, mengungkapkan keberagaman perspektif dan pendekatan otentik, sebagai berikut:
Adi Sundoro
Ahadiat Joedawinata
Arafura Media Design
Argya Dhyaksa
Arief Dhiyaurrahman
Arief Rachman
Awan Simatupang
Ayu Andiani Putri
Denny R Priyatna
Dolorosa Sinaga
Festival Relics
Gigih Prayogo
Gugun Permana
Haiza Puti
Henri Affandi
Indra Dodi
Irawan Karseno
Jeanelle C Virginia
Kick Your But Project
Lampu Runa
M.S. Alwi
Nabilla Nareswari & Baskoro Junianto Nasirun
Natural House Project
Naufal Abshar
Radetya “Itok”
Ramadhan Bouqie
Rinaldy Yunardi
Rizal Misilu
Savira Lavinia
Syam Terrajana
Toha Mansyur
Trash Smith
Vendy Methodos
Mahaputra Vito
Yudi Sulistya
Jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati keindahan seni dan desain kontemporer Indonesia dalam “ICAD by the Bay” di Indonesia Design District. Pameran ini gratis dan terbuka untuk umum.
Leave a Reply
Be the First to Comment!