House in Permata Buana – ARCHINESIA
Widget Image
 

House in Permata Buana

House in Permata Buana

[English text below] Keterlibatan feng shui pada proses perancangan rumah tinggal dipercaya menghadirkan keseimbangan energi di dalam rumah. Secara harfiah, feng shui memiliki arti “angin” dan “air” – unsur utama di bumi. Pemilik Pantara House percaya bahwa air mengalirkan kesempatan baik juga kesejahteraan bagi pemilik rumah. Oleh karena itu, arsitek menjadikan air sebagai nyawa rumah melalui sungai buatan yang dirancang mengalir dari depan hingga ke belakang rumah.

Rumah terdiri dari tiga massa: massa utama, massa ruang keluarga, dan massa servis. Untuk menuju massa utama, pengunjung mengalami suasana yang berubah-ubah pada area penerimaan. Misalnya saja dalam prosesi memasuki rumah. Sebelum mendapatkan pintu masuk utama yang letaknya tersembunyi dari luar, pengunjung harus melewati ramp sempit berdinding beton tinggi menuju sungai buatan yang menghadirkan rasa sejuk dan lega menggantikan rasa menekan dari ramp yang sempit. Kemudian tiba-tiba pengunjung akan mendapati foyer lapang setinggi dua lantai dan terbungkus kisi-kisi kayu yang mewah serta kaya cahaya matahari. Hal ini menjadi kekuatan desain dari prosesi memasuki rumah.

Kekuatan lain adalah unsur alami seperti air, udara, dan taman. Agar nuansa alami dari hadirnya air semakin kuat, sungai buatan dirancang menyerupai sungai asli dengan batu-batu kali. Tidak hanya itu, di beberapa bagian juga terdapat mata air-mata air kecil yang mengeluarkan suara gemericik air yang menenangkan. Unsur udara juga memenuhi ruang keuarga melalui aplikasi dinding dan pintu kaca geser, sehingga udara dan cahaya dengan leluasa masuk ke ruangan. Bukaan-bukaan ini diorientasikan ke taman hijau dan teras yang bersisian dengan ruang keluarga.

Untung menunjang dua konsep desain arsitektur diatas (prosesi entrance dan elemen alam) maka mass rancangan rumah dibagi atas beberapa massa bangunan. Massa utama terdiri dari ruang keluarga, dapur, dan kamar tidur anak. Pada massa utama, sisi yang menghadap jalan kompleks dirancang masif, namun bagian yang menghadap taman belakang dirancang terbuka dengan dinding dan pintu kaca. Terpisah dari massa utama, terdapat massa ruang keluarga di bagian belakang rumah dengan ruang keluarga di lantai satu dan kamar tidur utama di lantai dua. Massa ini dikelilingi oleh sungai buatan sehingga tampak mengambang di atas air. Berbeda dengan massa utama, massa ruang keluarga dirancang terbuka seluruhnya dengan dinding-dinding kaca yang dapat dibuka di semua sisi. Terakhir, di sisi yang berlawanan dengan massa ruang keluarga, massa servis dirancang menggunakan dinding beton ekspos yang masif. Massa ini diletakkan terpisah dengan akses berupa batu setapak dari massa utama. Perletakan yang terpisah membuat sirkulasi udara dan cahaya matahari dapat masuk tidak hanya melalui bukaan, namun juga melalui celah antarmassa di rumah ini.


The involvement of feng shui in the process of designing a house is believed to bring balance energy inside the house. Literally, feng shui means “air” and “water” – the two main elements of the earth. The owner of Pantara House believes that water allows opportunities and prosperity to flow into the house as an element. Therefore, the architect chose water as the soul of the house through an artificial river designed to flow in the house from front to back.

The house consists of three building masses: the main mass, the living room mass, and the service mass. To reach the main mass, visitors must go through several nuances in the reception area. Before reaching the hidden main entrance, visitors must pass a narrow ramp with tall concrete walls on its sides to the artificial river that brings a sensation of coolness and relief as a contrast to the strain imposed by the narrow ramp. And then these visitors will suddenly face a two-story-high spacious foyer covered with rich wooden lattice and resplendent with sunlight. These are the strength of the design on the procession of entering the house.

Natural elements such as water, air, and garden are also the strength of this house. To enhance its natural nuance, the artificial river is adorned with natural stones. Furthermore, in several parts of the river, small springs emit the soothing sound of trickling water. The element of air and sunshine also flows freely into the living room through the sliding glass doors and walls. These openings are oriented to the garden and terrace next to the living room.

To support the two architectural design concepts explained above, the house is separated into several building masses. The main mass holds the dining room, kitchen, and children’s bedroom. On the main mass, the side facing the street is designed massive, but the one facing the backyard garden is enhanced with glass walls and doors. Separated from the main mass is the living room mass on the rear side of the house that holds the living room on the first floor and the master bedroom on the second floor. This mass is ringed by the artificial river, making it looks like it is floating on water. Unlike the main mass, the living room mass is designed wholly exposed with glass walls that can be opened on all sides. Lastly, on the side opposing the living room is the service area built with massive exposed concrete. Stepping stones from the main mass lead the way to this isolated building mass. The isolated setup allows fresh air and sunshine to penetrate the house through openings and the gaps between the building masses.

The combination of water and air elements, and exposed concrete and wood make this house a home with palpable natural nuances

 

*Ps. This content published in “Houses by Indonesian Architects” by Imaji Media Pustaka, 2013.


About Project

House in Permata Buana

Architect: Antony Liu
Location: Permata Buana, West Jakarta
Site Area: 500 m2
Building Area: 312 m2


About Book

Houses by Indonesian Architects

Managing Editor: Imelda Akmal

Research & Text: Imelda Akmal, Alicchys Siregar, Devi Soraya, Dini Kusumawardhani. Siti Arfah Annisa
Research: Adiar Ersti Mardisiwi, Arumi Zanira, Reza Primawan Hudrita
Photographer: Sonny Sandjaya
English Text & Editor: Jessy Tejasukmana

Written by

Leave a Reply

Be the First to Comment!

Notify of
avatar
background color : #CCCC
X