GMT Institute of Property Management
[English text below] Proyek ini mencakup kelas-kelas dan ruangan kantor, termasuk sebuah kafetaria kecil, untuk sebuah Institut Manajemen Properti yang berlokasi di lahan yang terbatas. Lokasi lahan berada di sudut jalan sempit dan berhadapan dengan rel kereta api.
Tampilan bangunan ini menjadi unik berkat susunan bata ekspos, baja, dan baja berkarat pada fasad, yang membuatnya tampil beda dengan bangunan sekitar yang didominasi bangunan ruko dua hingga tiga lantai di wilayah Menteng, Jakarta. Komposisi material yang berbeda-beda memberikan tekstur pada selubung bangunan. Gagasan utamanya ialah untuk membiarkan bangunan mengekspos material lokal tanpa banyak finishing, dan di saat yang bersamaan mengadaptasi isu keberlanjutan melalui strategi desain dan pemilihan material. Ide yang sama diaplikasikan pada bidang partisi dan furnitur di dalam ruangan, yang menggunakan kayu karet yang diproses sebagai material utama sehingga ramah lingkungan.
Sebagai tambahan, desain bukaan juga mempertimbangkan aliran udara yang bersirkulasi di dalam bangunan melalui lubang-lubang yang muncul dari susunan batu bata. Dinding didesain sedemikian rupa sehingga bangunan tidak memerlukan banyak jendela kaca. Hasilnya pencahayaan dan penghawaan alami dapat masuk ke ruangan secara bebas. Cahaya yang menerobos melalui lubang-lubang pada dinding bata menciptakan pola-pola yang menciptakan nuansa ruang yang sangat unik.
This project consists of office spaces and training classes, including the small cafeteria, for an institute of property management within a small site. It is situated at the corner of a narrow road that faces the railway line.
The appearance of this building becomes a unique attraction compared to its surroundings where the project is located, on a row of similar two-to-three story buildings in the Menteng area of Jakarta. This uniqueness comes from its façade materials consisting of exposed brick, concrete, and corroded iron, which is composed in certain patterns to give texture to the ‘skin’ of this building. The key idea is to let the building expose its local materials without much finishing while trying to adapt several issues of sustainability through the design strategy and materials selection. A similar idea is applied to partitions and furniture in its interior, which uses natural dan eco-friendly processed rubber wood as the main material.
In addition, the design of fenestrations considers natural wind-flow that circulates inside the building through small holes constructed from the combination of bricks. This brick wall was designed in such a way ar several areas that were intended for glass windows. The result allows natural light and wind to enter the room freely, thus creating an ambiance through light patterns within the interior.
*Ps. This content published in “Indonesian Architects for the International Union of Architects Congress Tokyo 2011” by Imaji Media Pustaka (2011).
About Project
GMT INSTITUTE OF PROPERTY MANAGEMENT
Architect: PHL Architects (Patrick + Handy Lim Architects)
Project Status: Built
Project Type: Education Facilities
Location: Central Jakarta, Indonesia
Site area: 248,5 sqm.
Total building area: 490 sqm.
Height: 4 story
About Book
INDONESIAN ARCHITECTS FOR THE INTERNATIONAL UNION OF ARCHITECTS CONGRESS TOKYO 2011
By Studio Imelda Akmal Architectural Writer
Managing Editor: Imelda Akmal
Texts: Imelda Akmal, Oktavina Q. Ayun
English Text Editor: A. Rida Soemardi
Indonesian Text Editor: Nia Chalil
Book Design: Menuk Hidayat
Image Editor: Mohamad Alwi
Proofreader: Alicchys Siregar
Leave a Reply
Be the First to Comment!