ARCH: ID 2023: Program Menarik, Momentum Terbaik Bagi Arsitek
Festival arsitektur paling dinanti tahun 2023, ARCH: ID hadir dengan program menarik serta momentum terbaik bagi kalangan arsitek. Dilaksanakan pada 16-19 Maret 2023 di ICE BSD Tangerang, trade event arsitektur ini mengangkat tema “Identitas?” Seperti penyelenggaraan sebelumnya, ARCH: ID 2023 juga memiliki tiga kurator untuk keseluruhan rangkaian acara ini. Ketiganya adalah Wendy Djuhara, Maria Rosantina, dan Andy Rahman.
Tema “Identitas?” ini pun diangkat dalam rangka mengingatkan kembali, utamanya arsitek dan seluruh stakeholders tentang identitas kita. Dalam usaha untuk menjadi masyarakat dunia, terkadang kita lupa dengan identitas masing-masing. Arsitektur adalah salah satu cara untuk mempresentasikan identitas tersebut.
Maka dari itu, tema tersebut pun diterjemahkan melalui konferensi internasional dan pameran sebagai kegiatan inti dari ARCH: ID 2023. Konferensi internasional disajikan dalam dua sesi: Maritime + Technology dan Social + Cultural yang diharapkan dapat memberikan masukan kepada para arsitek dan stakeholders. Maka dari itu, conference kali ini pun mengundang lima pembicara yang berasal dari lintas disiplin. Mereka adalah Wolfgang Kessling (Transsolar, Germany), Koen Olthuis (Waterstudio NL, Netherlands), Hanif Kara (AKT II, United Kingdom), Bernard Khoury (DW5, Lebanon), dan Yori Antar (Han Awal & Partners, Indonesia).
Lalu, untuk kegiatan pamerannya dikemas dengan konsep arsitektur dan desain yang kental. Bahkan, ARCH:ID 2023 menampilkan karya kolaborasi lebih dari 45 arsitek pada curated booth, serta featured exhibition & installation. Terlebih, beberapa booth pun diberikan penghargaan sebagai Best Booth Awards dan untuk area publik. Pemenang Best Booth Awards adalah A Reading Oasis (Andra Matin x Jayaboard x BYO Living), Bandrang ATEJA (Gregorius Supie x Ateja), dan SUPERNOVA (DHANIE SAL x Himalaya Abadi). Sedangkan booth untuk penghargaan area publik diberikan kepada Curators Statement (FFFAAARRR), Paviliun Ahmad Djuhara (Gregorius Supie), Beranda: Back to the Roots (Yanto Effendi), serta Le Corbusier Master Works (SENIMAN RUANG).
Selain itu, ada pula pameran terkurasi (kolaborasi brand x arsitek), Featured Exhibition & Installation, Talk Series, Obrolan Tuju Tuju, BIM Adoption 101, ARCH: ID Night & Best Booth Awards, Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas), serta 4 Nations Meeting yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Banyaknya kegiatan dalam ARCH: ID 2023 ini pun diharapkan dapat menjadi wadah bagi para placemaker untuk bertemu, saling menjalin, serta membina jejaring. Dalam waktu yang bersamaan, acara yang diorganisir oleh Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) dan PT. CIS Exhibition ini bisa menjadi ruang guna membangun arsitektur sebagai bagian dari peradaban.
Leave a Reply
Be the First to Comment!