ACH House – ARCHINESIA
Widget Image

ACH House

[Indonesia text provided by architect, English text below] Berlokasi di kawasan perumahan Jakarta Selatan, ACH House memiliki bentuk tapak yang memanjang ke belakang. Lahan seluas 252 meter persegi ini dibagi menjadi dua massa bangunan yang tetap menyisakan banyak area hijau di dalamnya.

Hunian dirancang menghadap ke selatan dengan fasad berupa tatanan bata merah yang disusun 45 derajat untuk menciptakan permainan tekstur material dan tampilan bangunan yang menarik. Orientasi tiap ruangan pun didesain dengan bukaan yang mengarah ke utara dan selatan. Hal ini bisa memberikan pencahayaan alami yang merata sepanjang hari. Selain itu, bukaan ke utara dan selatan dapat mengurangi risiko pemanasan berlebih di dalam ruangan. Ini dapat membantu menjaga suhu ruangan tetap nyaman tanpa memerlukan pendingin udara yang berlebihan. ACH House cukup menggunakan kipas angin yang cenderung lebih hemat energi untuk menggerakkan udara di dalam ruangan, serta menyebarkan udara yang lebih sejuk.

ACH House terdiri dari dua lantai. Lantai dasar dimanfaatkan sebagai area servis serta kamar dan ruang belajar anak. Kamar tidur dirancang dengan bukaan yang mengarah ke taman dan kolam renang untuk mengoptimalkan pencahayaan, serta penghawaan alami. Sementara itu, lantai dua digunakan sebagai area utama untuk berbagai aktivitas dan pertemuan bersama. Ruangan di lantai dua memiliki langit-langit tinggi mengikuti bentuk atap pelana bangunan. Tidak hanya melalui tangga, lantai dua ACH House juga bisa diakses dengan ramp dari area depan hunian. Lebih dari sekadar sebagai area transisi antara ruang luar dan dalam, keberadaan ramp juga memberikan pengalaman ruang yang lebih kaya kepada penghuni, serta tamu yang berkunjung.

 



Located in an urban residential area of South Jakarta, ACH House has an elongated footprint towards the back. The 252 square meter land is divided into two building masses, leaving plenty of green areas within.

The residence is designed to face south with a facade of arranged red bricks at a 45-degree angle to create a play of texture materials and an appealing building appearance. The orientation of each room is also designed with openings facing north and south. This can provide even natural lighting throughout the day. Additionally, north and south-facing openings can reduce the risk of excessive heating indoors. This can help maintain a comfortable room temperature without requiring excessive air conditioning. ACH House uses relatively energy-efficient ceiling fans to circulate air indoors and distribute cooler air.

ACH House consists of two floors. The ground floor is utilized as a service area, bedrooms, and a children’s study room. The bedrooms are designed with openings facing the garden and swimming pool to optimize natural lighting and ventilation. Meanwhile, the second floor is used as the main area for various activities and gatherings. The rooms on the second floor have high ceilings following the shape of the building’s gable roof. In addition to stairs, the second floor of ACH House can also be accessed via a ramp from the front area of the residence. More than just a transitional area between outdoor and indoor spaces, the presence of the ramp also provides a richer spatial experience to residents and visiting guests. (jpm/uci)

 



About Projects

Name of project: ACH House
Location : Cipete, South Jakarta
Architecture Firms: Wiyoga Nurdiansyah Architects
Design Principal: Wiyoga Nurdiansyah
Design Team: Adecya Louis, Ananda Trisana, Mohammad Diky Priatna
Site Area: 252,71 sqm.
Floor Area: 211 sqm.
Design Period: 2021
Construction Period: 2021-2023
Contractor : Advicon Indonesia
Structure: Handiyanto
Landscape: Stomata Project
Lighting : Advicon Indonesia
Photographer: Ernest Theofilus

 

Written by

Leave a Reply

Be the First to Comment!

Notify of
avatar
background color : #CCCC
X