Yohannes Basuki: Kampung Bukan Virus yang Harus Dibasmi – ARCHINESIA
Widget Image
 

Yohannes Basuki: Kampung Bukan Virus yang Harus Dibasmi

Yohannes Basuki: Kampung Bukan Virus yang Harus Dibasmi

Dalam pernyataan The Architectural Imperative disampaikan bahwa ketika arsitek ingin membangun sebuah legitimasi, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Diantaranya adalah lingkungan (environmental), keberlanjutan (sustainability), dan sektor informal dimana kampung termasuk di dalamnya.

Kampung merupakan suatu bentuk permukiman informal yang berada di wilayah perkotaan dan berciri khas Indonesia. Informasi lain juga menyebutkan bahwa kampung adalah tipe permukiman perkotaan yang umum di Indonesia dan tumbuh dari proses organik secara inkremental dengan kepadatan tinggi dan rendahnya kualitas prasarana dasar.

Dalam paparannya, Yohannes Basuki menyampaikan bahwa terkadang kampung dianggap sebagai virus yang harus dibasmi keberadaannya dari sebuah tata kota. Kampung dinilai akan tergantikan dengan sesuatu yang lebih cocok terhadap perkembangan sebuah kota. Padahal sebenarnya kampung menjadi salah satu bagian penting dalam tatanan kota. Oleh karena itu, cara pikir serta cara pandang terhadap kampung harus diubah.

Ketika kita melihat proses modernisasi kota dari sudut pandang akulturasi, disebutkan bahwa sebuah kota tetap membutuhkan keberadaan nilai-nilai lokal. Menariknya, value tersebut bisa ditemukan di kampung-kampung. Lalu, kampung sebagai realitas fisik adalah tempat bermukim yang cocok, available, dan affordable bagi masyarakat informal. Bahkan kampung juga menampung sebagian besar masyarakat perkotaan, terutama akibat gagalnya pembangunan perumahan secara formal. Sedangkan dari sisi sosial, kampung menjadi wadah untuk menyelamatkan komunitas (community saved) dan muara dari berbagai gaya hidup (city as terminus).

Tidak hanya itu, kampung secara fundamental pun sebenarnya menguntungkan kota. Di sini kita bisa menemukan sumber tenaga kerja dan penyediaan pelayanan publik yang murah. Terlebih, sistem di perkotaan biasanya dimulai dari hal informal, meskipun kedepannya menjadi sesuatu yang formal. Dengan kata lain, kampung pandai menangkap peluang-peluang yang sebenarnya dibutuhkan oleh kota. Disinilah sebenarnya terjadi simbiosis mutualisme antara kota dan kampung. Maka dari itu, kampung bukanlah sebuah virus, melainkan bagian penting untuk kota masa depan yang lebih baik. (uci)

Written by

Leave a Reply

Be the First to Comment!

Notify of
avatar
background color : #CCCC
X