Pengalaman Ruang Imersif melalui Pameran Aku Dan Kain: Wonders of Weaving
Diinisiasi oleh Oscar Lawalata, Aku Dan Kain: Wonders of Weaving hadir sebagai instalasi kolaborasi antara Oscar Lawalata (fashion), Seniman Ruang (arsitektur), BYO Living (weaving specialist), Erreluce (lighting designer), dan Museum Nasional Indonesia. Selain itu, pameran ini juga didukung oleh arsitektural photographer & videographer Mario Wibowo, dan Global Pro Audio. Pameran yang diadakan pada 11 Agustus – 10 September 2022 ini menghadirkan kain-kain Indonesia dari masa lalu, masa kini, dan masa sekarang.

Documentation by ARCHINESIA
Kain-kain koleksi Museum Nasional dan hasil rancangan Oscar Lawalata ini ditampilkan dengan cantik melalui pengalaman ruang dengan panel-panel anyaman, serta permainan cahaya yang dramatis.
Terinspirasi dari tenun – teknik pengolahan kain – Seniman Ruang menghasilkan sebuah komposisi ruang arsitektur yang dianyam menjadi sebuah labirin. Dibuka dengan ruang setengah lingkaran dengan pusat sebuah peta Indonesia seakan menyambut kedatangan para pengunjung pameran. Kemudian, kita akan diajak untuk menyusuri setiap ruang yang mewakili setiap pulau di Indonesia dengan tatanan kain yang dipamerkan secara menawan. Di sisi lain, suasana gelap yang dibangun menghadirkan pengalaman ruang tersendiri. Setiap Pengunjung dapat menikmati keindahan setiap kain dengan khidmat. Helen Agustin selaku prinsipal Seniman Ruang ingin menghadirkan perjalanan kontemplatif dalam menemukan kekayaaan budaya Indonesia berupa kain. Dari yang tertua hingga diakhiri dengan ruang yang menampilkan desain busana kontemporer dari Oscar Lawalata.
Pembagian tiap ruang yang “dianyam” oleh Seniman Ruang tidak terlepas dari peran panel-panel lengkung dari BYO Living. Masih sejalan dengan konsep yang diusung oleh sang arsitek, panel pun dirancang dari pola tenun tekstil. Bahkan, ini merupakan hasil karya BYO Living yang memenangkan Japan’s Good Design Award 2021 untuk teknologi kustomisasi terbaru dan diterapkan pada mesin panel modern sebagai struktur berpola tenun.
Selain itu, sistem pencahayaan dari Erreluce juga turut menjadi bagian penting dari pameran Aku Dan Kain: Wonders of Weaving ini – bagaimana tata lampu dapat menyorot setiap bagian pameran, yaitu kain, panel, dan space itu sendiri. Oleh karena itu, pemilihan warna cahaya lampu menjadi hal yang esensial. Pendar kekuningan dipilih untuk menerangi kain-kain yang dipamerkan. Uniknya, terangnya lampu tidak membuat kain-kain ini berubah warna. Kemudian, pilihan lampu dengan sinar putih pun dipakai untuk meng-highlight panel-panel pola tenun dari BYO Living. Bersamaan dengan itu pula, tata cahaya ini juga menjadi guide bagi para pengunjung dalam menikmati setiap ruangnya.
Pada akhirnya, kolaborasi tersebut menghasilkan suatu pengalaman ruang imersif dengan perjalanan yang kontemplatif di setiap area pamerannya. (uci)
Photographer : Mario Wibowo
Leave a Reply
Be the First to Comment!