AURA COLLECTION, Sebuah Intellectual Property Hasil Kolaborasi Blackwood dan Sebastian Zilio
Blackwood bersama Sebastian Zilio menghadirkan 20 jenis furnitur yang diberi tajuk AURA COLLECTION by Sebastian Zilio. Terdiri dari beragam stool, meja kerja, sofa, hingga kasur, koleksi ini pun secara resmi diperkenalkan di Showroom Blackwood di Plaza Indonesia Level 3.
Menurut Yohan Satya, Komisaris Utama PT. Boston Furniture Industries selaku pemegang Blackwood, kolaborasi ini lebih dari sekadar memperbanyak koleksi furnitur Blackwood. AURA COLLECTION hadir guna memberikan nafas yang berbeda bagi dunia furnitur di Indonesia. Terlebih, ini bukan pertama kalinya bagi Blackwood dalam berkolaborasi dengan desainer interior untuk menciptakan furnitur yang spesial.
Setelah Ary Juwono, kali ini Blackwood menggandeng desainer interior asal Italia, Sebastiano Zilio. Bukan hanya memiliki desain out of the box, Zilio pun memiliki visi yang sama dengan Blackwood. Hasil rancangannya kekinian, high-end, dengan bentuk yang ergonomis, serta mengaplikasikan material-material pilihan. Hal-hal itulah yang membuat Blackwood tidak ragu untuk meminang Zilio di koleksi terbarunya. Kesamaan visi di antara keduanya juga yang menyebabkan Zilio pun tidak bisa menolak ajakan kolaborasi ini. Perjalanannya pun tidak sebentar. Mereka membutuhkan waktu tiga tahun untuk akhirnya menemukan “nyawa” dari AURA COLLECTION.
AURA COLLECTION terinspirasi dari mitologi Yunani-Romawi, sedangkan untuk desainnya digagas dari bentuk tumbuhan, binatang, yang kemudian digabungkan pula dengan fashion. Aura sendiri diambil dari bahasa Latin Kuno yang mengusung keringanan, nafas, wangi, serta cahaya. Dari makna itulah akhirnya tercipta koleksi AURA COLLECTION yang sangat eksklusif. Tidak hanya memiliki desain yang unusual (unusual design), tetapi juga fungsional. Lebih-lebih, Blackwood bersama Sebastian Zilio juga ingin menghadirkan kenyamanan serta furnitur enak dipandang di koleksi terbarunya ini.
Konsep yang terus berulang kali disebutkan Yohan Satya dalam Press Conference pada Selasa, 21 Februari 2021 mengenai AURA COLLECTION adalah ekletik. Kedua puluh furnitur hadir dengan ekspresi desain kontemporer yang dipadukan dengan klasik. Hal ini terlihat dari pemilihan lingkaran sebagai bentuk dasar yang diaplikasikan di seluruh koleksi. Menurut Sebastian Zilio, bentuk ini dipilih karena memberikan kesan clean, namun dalam waktu yang bersamaan juga akan terus bertahan lama. Kemudian, mereka juga memakai beragam material, seperti kayu, metal, kulit, marmer, hingga kain yang membuatnya dapat diaplikasikan di berbagai tipologi ruang maupun bangunan.

Salah satu koleksi AURA COLLECTION berupa meja kerja yang juga bisa difungsikan sebagai meja rias.
Salah satu hal menarik lainnya dari AURA COLLECTION adalah efek floating yang dihadirkan untuk beberapa koleksi. Kesan melayang di meja maupun lampu dinding membuat furnitur tersebut tampak ringan dan elegan. Meskipun secara struktur lebih rumit dibandingkan koleksi lainnya, namun impresi inilah yang turut membuat AURA COLLECTION hadir berbeda.

Meja persegi panjang yang dibuat dari kombinasi antara tabung kayu dan marmer. Rangkaian ini digabungkan dengan joint kayu tak kasat mata dan bentuknya pun dapat disusun sesuai keinginan hati.

Lampu dinding yang menerapkan konsep floating sehingga letak lampu maupun kabel-kabelnya pun dibuat tidak terlihat dari permukaan.
Hal-hal itulah yang akhirnya membuat AURA COLLECTION dinilai lebih dari sekadar furnitur, melainkan sebuah intellectual property, seperti yang disampaikan Yohan Satya dalam acara yang sama. (uci)

Satu set unit meja kerja sepanjang 3 meter, dibuat dari papan melengkung yang seolah tidak ada patahan dan dikombinasikan dengan metal menerus dari depan ke belakang.
Leave a Reply
Be the First to Comment!