Aga Khan Award for Architecture 2022 untuk Arsitek Indonesia, Andra Matin – ARCHINESIA
Widget Image
 

Aga Khan Award for Architecture 2022 untuk Arsitek Indonesia, Andra Matin

Aga Khan Award for Architecture 2022 untuk Arsitek Indonesia, Andra Matin

Setelah tiga puluh tahun, arsitek Indonesia kembali menorehkan prestasi di salah satu penghargaan paling prestisius di dunia arsitektur, Aga Khan Award for Architecture. Adalah Andra Matin dengan karyanya Bandara Blimbingsari di Banyuwangi, Jawa Timur.

Arsitek yang mendirikan biro arsitekturnya sendiri, andramatin, sejak tahun 1998 ini secara resmi menerima anugerah Aga Khan Award for Architecture pada 31 Oktober 2022 lalu di Oman.

Sebagai bandara internasional yang juga digunakan untuk memberangkatkan jemaah calon haji, Bandara Blimbingsari memberikan sumbangsih besar bagi umat Islam. Hal ini dikarenakan adanya sarana di lantai dua yang bisa digunakan para pengantar melambaikan tangan kepada para penumpang atau jemaah calon haji yang sudah berada di dalam pesawat. Terlebih, fasilitas ini sudah tidak banyak diaplikasikan di bandara-bandara baru di Indonesia.

Selain itu, rancangan Bandara Blimbingsari juga mencerminkan citra kearifan lokal, menyatu dengan lingkungan sekitarnya, serta mengangkat konsep ramah lingkungan. Andra Matin memanfaatkan bentuk utama dari rumah tradisional Suku Osing – penduduk asli Banyuwangi. Kemudian, Andra Matin juga mengoptimalkan sistem penghawaan alami ke dalam bangunan secara menyeluruh sehingga operasional bandara tidak membutuhkan AC.

 

Tentang Aga Khan Award for Architecture
Aga Khan Award for Architecture merupakan salah satu penghargaan prestisius di dunia arsitektur. Penghargaan ini sudah mulai dikenalkan pada tahun 1977 dan salah satu kategori penilaiannya adalah bagaimana karya arsitektur dapat memberikan sumbangan besar terhadap umat Islam.

30 tahun lalu, Aga Khan Award diberikan kepada YB Mangunwijaya (Romo Mangun) atas rumah masyarakat di Kampung Kali Code, Yogyakarta, pada tahun 1992. Kemudian, penghargaan ini juga sempat lima kali diberikan kepada karya arsitektur Indonesia. Kelima penerima tersebut adalah Proyek Perbaikan Kampung di Jakarta (1980) dan Surabaya (1986), peremajaan daerah urban di Samarinda, Kalimantan Timur, atau Proyek Citra Niaga (1989), Pondok Pesantren Pabelan (1980), serta Masjid Said Na’um Jakarta (1986).

Written by

Leave a Reply

Be the First to Comment!

Notify of
avatar
background color : #CCCC
X