51 Sqm House – ARCHINESIA
Widget Image
 

51 Sqm House

51 Sqm House

[English text below] Bagaimana mengakali agar rumah kecil dapat menampung semua kegiatan seluruh keluarga? Salah satu solusinya adalah dengan meminimalisasi jumalh perabot yang digunakan. Pilih perabot dan furnitur yang benar-benar fungsional. Furnitur multifungsi dapat membantu mengurangi jumlah perabot yang dibutuhkan.

Sebuah rumah di kawasan Jakarta Timur dengan luas hanya 51 m2 ini hanya menggunakan sedikit perabot yang semuanya didesain dengan tampilan yang sama. Walaupun didesain minimal namun bukan berarti rumah ini menjadi rumah yang tidak lengkap. Semua kegiaitan sehari-hari tetap dapat dilakukan di rumah ini. Di lantai dasar hadir sebuah dapur mungil. Dapur tersebut didesain linier agar tidak memakan banyak tempat, menyusul kemudian ruang keluarga dengan meja makan yang dapat dilipat. Jika kegiatan makan telah usai, meja pun dapat dilipat ke atas dan bangku-bangkunya dapat disusun dengan rapi menempel pada dinding ruang.

Perangkat rumah tangga seperti TV dan kulkas secara kompak diletakkan di dalam lemari yang juga berfungsi sebagai dinding tangga. Sedangkan ruang bawah tangganya dimanfaatkan sebagai kamar mandi yang tidak hanya dilengkapi dengan kloset namun juga dengan area shower. Tidak adanya ruang sisa menyebabkan hilangnya area penyimpanan. Sebagai gantinya, dibuatlah lemari-lemari penyimpanan yang juga menjadi pembatas ruang serta area penyimpanan pada bangku makan dan anak tangga.

Sontang Siregar, sebagai arsitek, dengan cermat dan hati-hati mendesain seluruh bagian rumah termasuk perabotnya. Selain membuat lemari-lemari penyimpanan yang efisien dan fungsional, Sontang membuat tampilan rumah menjadi sangat polos. Hampir semua elemen tampil dalam satu balutan waarna yaitu coklat muda pada lemari, tangga, pintu, hingga lantai. Beberapa bagian dinding dipoles serupa sehingga terlihat menyatu dengan kabinet TV di sampingnya.

Tampilan serupa ini berlanjut hingga ke lantai atas di mana terdapat ruang tidur utama, ruang tidur anak, dan satu buah kamar tidur tambahan. Kamar tidur anak juga dapat berfungsi sebagai area kerja dan belajar dengan tempat tidur yang bisa dilipat sehingga terdapat ruang yang lebih luas untuk bekerja maupun belajar. Masing-masing kamar dilengkapi dengan lemari-lemari penyimpanan yang memanjang memenuhi satu dinding.

Rumah mungil tetap membutuuhkan ruang terbuka. Sekecil apapun ruang ini namun masuknya udara segar serta ventilasi silang merupakan sebuah kewajiban khususnya untuk hunian di kawasan beriklim tropis. Begitu pun pada rumah mungil ini, Sontang membuat sebuah bukaan kecil berukuran 40 x 100 cm pada bagian belakangnya.


How can we make a compact house to contain the entire activities of a family? One of the tricks is to minimize the number of furniture in the house. Choose the only furniture with the important function. Multifunction furniture can also help in reducing the number of furniture needed.

This 51 sqm house in East Jakarta uses minimum furniture and uniformly designed. The minimum design does not necessarily mean that the house is incomplete. All daily activities can be done in this tiny house. On the ground floor lies the tiny kitchen. It has a linear design so as not to take up space. Next to it is the living room and dining room with a foldable dining table. When the family is done with their meal the table can be folded up and the chairs are arranged neatly along the walls.

Home appliances such as TV and refrigerator are put inside the cabinet which also functions as the wall of the stairway. The room beneath the stairs is where the bathroom complete with toilet and shower area – is located. The absence of unused space makes the house lack storage room, thus storage cabinets which also function as partitions are constructed. Some storage rooms are hidden inside dining chairs and stairway steps.

Sontang Siregar, the architect, designed this house and its furniture very carefully. In addition to designing efficient and multifunctional storage cabinets, Sontang also deliberately made the house appear as plain as possible. The cabinets, furniture, stairway, doors, and floor are all light brown. Several parts of the wall are also covered in the same color, bleeding them with the cabinets.

The same appearance continues to the upper floor where the master and kid’s bedroom and an extra bedroom are located. The kid’s bedroom, with its foldable bed, can also function as a study area. Each room is equipped with storage cabinets covering one side of the walls.

Compact houses still need an open area. No matter how tiny the open area may be, it is still needed in order to let fresh air in and to cross-ventilate the rooms inside the house. In this compact house, Sontang designed a small (40 x 100 cm) open area on the rear side of the house.

 

*Ps. This content published in “Compact House – Living in High Density” by Imaji Media Pustaka (2012).


About Project

51 Sqm House
Sontang Siregar
East Jakarta


About Book

COMPACT HOUSE
LIVING IN HIGH DENSITY
By Studio Imelda Akmal Architectural Writer

Managing Editor: Imelda Akmal

Research & Text: Gita Savitri, Nadia Primasanti, Larasati
Editor: Ambarwati, Jessy Faiz, Galuh P. Parantri
English Text: Jessy Faiz, Alfian Idris
Book Design: Menuk Hidayat
Picture Editor: Mohamad Aluwi

 

Written by

Leave a Reply

Be the First to Comment!

Notify of
avatar
background color : #CCCC
X